jatinangorekspres – Mengenal Tempat Asal-usul Seni Kuda Renggong, Desa Cikurubuk Sumedang
Seni Kuda Renggong adalah seni ketangkasan kuda yang mana kudanya bisa menari mengikuti alunan musik.Tak hanya itu, Kuda Renggong juga mahir memperagakan gerak yang seolah-olah tengah berkelahi dengan manusia. Ini biasanya dihadirkan sebagai atraksi.
Seni Kuda Renggong telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 2014.
Seni kuda renggong biasanya dipentaskan dalam berbagai macam acara seperti acara syukuran khitanan, pernikahan, atau acara-acara pentas kesenian yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Seni kuda renggong pertama kali di ciftakan di sebuah desa di Kabupaten Sumedang yaitu Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua, yang menjadi cikal bakal kesenian kuda renggong.
Pencipta dari kesemnian ini dekenal dengan sosok yang bernama Sipan. Ia pula lah yang menjadi salah satu sesepuh warga Desa Cikurubuk.
Baca juga : Wisata gratis di Sumedang: Ada Kebun teh terbaik di Sumedang Bikin nyaman!
Desa Cikurubuk memiliki luas wilayah sekitar 421,83 hektar. Dari luas wilayah tersebut, 172 hektar di antaranya merupakan lahan pertanian.
Desa Cikurubuk terdiri dari dua dusun, yaitu Dusun Cikurubuk dan Dusun Cilumping. Jumlah penduduknya tercatat ada sekitar 2.320 jiwa atau 837 kepala keluarga.
Menurut Kepala Desa Cikurubuk Muhammad Fadar Junawar, warga Desa Cikurubuk sebagian besarnya masih memiliki hubungan persaudaraan dari moyang yang sama yakni campuran dari keturunan Bugis, Sulawesi dan Sumedang.